Prasasti Hariñjing
Puisi di atas terinspirasi oleh Prasasti Hariñjing. (suku kata paling belakang gausah ngegas bacanya) Dipertemukan oleh takdir melalui kuliah umum di kampus, secara ajaib prasasti ini menjadi “narasumber” utama tugas akhir saya. Jikalau ditanya mengapa, mungkin ini sedikit alasan/ceritanya : 1. Gara-gara ikut kuliah umum Waktu itu ada kuliah umum di kampus dan diisi oleh Prof. Agus Aris Munandar dari UI. Kurang lebih beliau bilang kalau prasasti ini adalah prasasti Jawa Kuno tertua. Tapi saya kurang percaya, karena selama sekolah/kuliah baru denger sekali itu. Dari situlah saya mulai mencari tahu dan menemukan tulisan Romo Zoetmulder dalam buku Kalangwan: Sastra Jawa Kuno Selayang Pandang. Beliau menyatakan bahwa, “ Prasasti dengan tahun 726 Saka, bulan Caitra , hari kesebelas, paro terang, hari Haryang atau yang bila dikonversikan kedalam penanggalan masehi menjadi 25 Maret 804 adalah tanggal yang sesuai untuk mengawali tinjauan mengenai sastra Jawa K...