Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

LIMA TAHUN DI JOGJA

Gambar
Lima tahun tinggal di Kota Pelajar, Kota Budaya, Kota Yogyakarta membuat saya sadar akan beberapa hal. Namun, apa yang saya tulis disini tentu tidak semuanya. Mengapa? Karena Jogja menyimpan berjuta cerita, berjuta angan, berjuta mimpi, yang saya sendiri tidak sanggup menuliskannya dengan kata-kata. Saya tambahkan kutipan dari Sudjiwo Tejo yang saya pikir cocok dengan kisah saya bisa “tersasar” di Jogja (yang tidak akan saya jelaskan disini), “Pergi ke Jogja adalah caraku menertawakan kesibukan orang-orang Jakarta”. Inilah sedikit cerita dari saya, selamat membaca :) Sangat mudah untuk menjadi “medok” di Jogja Saya menetap di Jogja sejak SMA. Saya adalah murid baru dari SMP di Jakarta. Dengan logat saya yang sedikit berbeda dari teman-teman, mereka sangat tertarik. Terkadang saya diminta berbicara gaya Jakarta. Tapi saya tidak bisa. Saya malah terbawa arus, mengikuti gaya bicara halus dan “medok” khas Jogja. Sehingga saat bertemu atau menelpon teman-teman dari Jakarta y...

Biarkan

Gambar
Apabila bulan sabit masih melengkung Aku masih menunggu Bila sinar mentari masih terang benderang Aku belum menghilang Dingin pagi dan malam turun bergantian Mengiringi luka yang masih menganga Luka yang masih disana Biarkan rintik hujan dan tetesan embun Silih berganti menciprati diri Sebagai ganti cerita pilu Sebagai pelipur lara Untuk jiwa-jiwa yang berduka Jiwa yang masih disana Hari-hari seolah tak peduli Ia tetap saja berganti Biarkan semua berlari bersembunyi Hilang entah kemana Biarkan itu semua Aku tetap percaya, cita dan asa tak akan kemana-mana. Yogyakarta, 25 Agustus 2017 07.30

Selamat Datang!

Gambar
Setelah sekian lama menulis blog hanya menjadi sebuah niat, akhirnya lahirlah "Lari Kecil". Entah mengapa saya beri nama Lari Kecil. Dalam benak saya paduan dua kata itu memiliki arti yang dinamis. Dinamis dalam arti bergerak cepat tetapi tidak begitu cepat, lambat tetapi bukan untuk berhenti. Maka dua kata sederhana itu menjadi harapan saya untuk blog yang masih seumur jagung ini. Mengutip apa yang dikatakan oleh Pramoedya Ananta Toer, "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah". Maka saya beranikan diri untuk mulai MENULIS. Walaupun tentu dalam hal ini saya HARUS masih banyak sekali BELAJAR. Saran dan kritik sangat saya harapkan :) Begitulah sedikit pembuka untuk "arena" ini. Saya hanya mahasiswa biasa yang baru mencoba percaturan blog ini (hahaha apaan sih 😂). Semoga dapat bermanfaat! Yogyakarta, 24 Agustus 2017