Biarkan
Apabila bulan sabit masih melengkung
Aku masih menunggu
Bila sinar mentari masih terang benderang
Aku belum menghilang
Dingin pagi dan malam turun bergantian
Mengiringi luka yang masih menganga
Luka yang masih disana
Biarkan rintik hujan dan tetesan embun
Silih berganti menciprati diri
Sebagai ganti cerita pilu
Sebagai pelipur lara
Untuk jiwa-jiwa yang berduka
Jiwa yang masih disana
Hari-hari seolah tak peduli
Ia tetap saja berganti
Biarkan semua berlari bersembunyi
Hilang entah kemana
Biarkan itu semua
Aku tetap percaya,
cita dan asa tak akan kemana-mana.
Yogyakarta, 25 Agustus 2017
07.30
Bagus puisinya gan..
BalasHapus