Lupa?

"Wes tak lali-lali, malah sansaya kelingan"

Itu lah sepenggal lirik dari lagu Ketaman Asmara-nya Om Didi Kempot yang entah mengapa seringkali terngiang-ngiang di kepala saya. Bagi yang tidak tahu, kurang lebih artinya : "Sudah kucoba untuk melupakan, tapi malah semakin teringat". Kira-kira apa yaaa yang bikin begitu? Mantan? Ujian? Utang? hahaha semua orang punya masing-masing lah :)

Jadi teringat saat saya masih kecil (mungkin awal-awal SD). Saat itu saya sedang ingin melupakan sesuatu, tapi kok ternyata tidak bisa. Lama-kelamaan saya sadar, bahwa kita tidak bisa dengan sengaja "melupakan" sesuatu. Berbeda dengan "lupa" yang bisa benar-benar membuat kita tidak ingat. Walaupun semakin tua katanya orang semakin cepat lupa alias kalo kebablasan bisa menjadi pikun, tapi sekali lagi lupa yang begitu bukan disengaja ya! (coba saja tanya pada orang yang lebih tua, contohnya ibu saya; kadang lupa mematikan kompor, lupa menaruh kunci motor, dsb -wkwkwk ampun ma-).

Maka dari itu, agar tidak cepat lupa kata orang-orang bijak kita harus rajin mencatat. Mungkin hal ini memang ada benarnya. Apa-apa yang dicatat akan dapat terpreservasi dengan baik. Contohnya? Naskah-naskah, prasasti, lukisan dan apapun yang dituangkan ke dalam suatu media, entah dengan cara ditulis atau digambar (atau apadeh terserah). Asal bukan hanya diukir dalam ingatan apalagi diukir diatas air!

Well, sebenernya inti dari tulisan ini adalah tentang "lupa". Lupa, yang menurut saya berbeda dengan "melupakan". Biar nggak lupa apapun bisa dicatat, kalau udah lupa ya yaudah mungkin itu takdir, tapi yang paling sulit adalah...

Melupakanmu!

"To forgive is wisdom, to forget is genius"
-Joyce Cary (Irish Novelist)

*Note : Tentang lupa, saya jadi ingat poster dengan tulisan "MENOLAK LUPA" dengan gambar Pak Munir di atasnya. Maksudnya apa? Sila googling saja :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Magang alias Internship di Museum Nasional

CANDI PRINGAPUS